LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN CAVIA PORCELLUS (MARMOT)
LAPORAN
PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN
CAVIA PORCELLUS (MARMOT)
Diajukan
untuk memenuhi nilai mata kuliah praktikum struktur hewan
Dosen
pengampu : Risda Arba Ulfa M.Si.
Asisten
Dosen : Fatiya
Shofwaturrohmani

Disusun
Oleh :
Nama :
Mochamad Sutan A.
NIM :
1167020048
Kelompok :
III / B
Tanggal
Praktikum :
27 Maret
2017
Tanggal
Pengumpulan : 2 April 2017
JURUSAN
BIOLOGI
FAKULTAS
SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
BANDUNG
2017
I.
PENDAHULUAN
1.1 . Tujuan
Mengetahui bagian morfologi pada hewan marmot ( cavia
porcellus)
1.2 . Landasan Teori
Mamalia merupakan salah satu kelas dari kingdom animalia
yang memiliki sejarah evolusi hampir sempurna dibandingkan dengan kelas yang
yang lain. Mammalia adalah organisme yang memiliki kelenjar susu (glandula
mammae) yang dapat menghasilkan susu dan memiliki daun telinga untuk membantu
pendengaran. Mammalia juga mempunyai rambut yang menutupi seluruh bagian
tubuhnya (Kant, 2001).
Bagian internal mamalia sebagian besar memiliki struktur
yang hampir sama yaitu terdapat organ-organ vital yang meliputi hepar, cor,
ren, vesica fellea, ventriculus, lien, intestinum tenue, intestinum crasum,
coccum, dan vesica urinaria. Hepar mamalia memiliki 5 lobi, 3 lobi hepar dexter
dan 2 lobi hepar sinister. Cor terletak di dekat pulmo dan pada posisi sebelah
thorax bagian sinister. Vesica fellea dan ventriculus terletak di caudal hepar.
Lien berbentuk pipih lonjong dan menempel pada ventriculus. Intestinum
merupakan saluran yang panjang berbelit-belit dengan dindingnya yang sangat
tebal dan mengandung vili-vili. Terdapat dua macam intestinum yaitu intestinum
tenue (usus halus) dan intestinum crasum (usus besar). Intestinum crasum
biasanya disebut coecum yang terdiri dari incisurae (kolon naik), haustrae
(kolon mendatar), dan taeniae (kolon menurun). Untuk proses ekskresinya yang
berupa urine terdapat organ vesica urinaria (Kardong, 2002).
System pencernaan pada mamalia dibedakan menjadi dua yaitu
Tractus digestivus (saluran pencernaan) dan Glandula digestoria (kelenjar
pencernaan). Tractus digestivus disusun oleh cavum oris, lingua, pharynk,
esophagus, ventrikulus, intestinum tenue, coecum, intestinum crasum, dan
anus. Cavun oris terdiri dari palantum durum (langit-langit keras), palantum
molle (langit-langit lunak)dan dentes. Dentes terdapt empat macam yaitu dens
insisivus, dan caninus yang berkembang tereduksi, dens praemolare, dan dens
molare. Diantara dens insisivus dan praemolare terdapat celah yang
dinamakan diastema. Pada lingua terdapat lingua yang mempunyai banyak papillae
(tonjolan kecil) yang berfungsi sebagai indra perasa. (lytle dan John, 2005).
Sukiya
(2005: 93) menyatakan bahwa asal usul Mamalia adalah dari bangsa reptil,
Mamalia memiliki karakter struktural yang membedakan dari kehidupan vertebrata
lain. Ciri utama dari Mamalia adalah adanya kelenjar susu, yang berfungsi
sebagai sumber makanan untuk anaknya. Kelenjar lain yang biasa ditemukan adalah
kelenjar minyak (sebasea) dan kelenjar keringat (sudorifera).
Rambut tumbuh selama periode tertentu dalam hidupnya, meskipun berkurang atau
tidak ada sama sekali pada stadium tua seperti pada paus. Mamalia berisfat
endotermis karena memiliki mekanisme internal pengontrol suhu tubuh.
Wideowati (2005: 50) menytakan bahwa
Cavia cobaya seluruh tubuhnya di
tutupi oleh rambut yang merupakan untuk ciri khas hewan mamalia. Tubuh marmut
dapat di bedakan antara bagian-bagian caput, cervix, truncus dengan exstrimitas
liberaenya berupa dua pasang kaki, dan cauda sebagai bagian tubuh yang paling
distal. Sehingga binatang ini di masukkan ke dalam golongan terapoda (berkaki
emapat). Bagian caput terdiri dari rima oris, nares, organon visus, auriculae,
dan porus acusticus externus. Untuk truncus terdiri dari thorax, dorsum,
abdomen, glutea, perineum, dan cauda.
Anatomi
atau ilmu yang mempelajari tentang susunan tubuh, darah atau hubungan
bagian-bagiannya dengan satu sama lainnya. Anatomi regional mempelajari letak
dan hubungan atau bagian tubuh yang tidak dapat berpisah dari pengamatan
tentang kegunaan setiap struktur dan sistem jaringannya. Hal ini membawa kita
kepenggunan istilah anatomi fungsional yang berkaitan erat dengan fisiologi
atau ilmu faal (Bickley, 2006).
Di dalam mamalia terdapat dua
subkelas yaitu Prothoteria yang terbagi dalam satu ordo saja yaitu Monotremata
dan dan subkelas yang kedua yaitu Theria yang mempunyai 17 ordo di antaranya:
Rodentia, Marsupalia, Primata, Lagomorpha, Insectivora dan lain -lain. Secara
umum ciri-ciri dari hewan mamalia adalah mempunyai banyak kelenjar (Kelejar keringat, bau dan
kelenjar mamae), memiliki rambut (ada yang hanya pada fase embrio contohnya
Paus), melahirkan anak kecuali pada dalam mamalia yang paling sederhana), gigi
umumnya heterodont kecuali paus,dan terdiri dari 2 set gigi (gigi susu dan
permanen), mempunyai telinga, rangkanya mengalami penyederhanaan, mempunyai cerebre corteks
yang mengalami diferensiasi (Kant, 2001).
Sebutan mamalia berasal dari keberadaan glandula (kelenjar) mamae pada
tubuh mereka yang berfungsi sebagai penyuplai susu. Seperti yang kita ketahui
bahwa mamalia betina menyusui anaknya dengan memanfaatkan keberadaan kelenjar
tersebut.Walaupun mamalia jantan tidak menyusui anaknya, bukan berarti mereka
tidak memiliki kelenjar mamae.Semua mamalia memilikii kelenjar mamae, tetapi
pada mamalia jantan kelenjar ini tidak berfungsi sebagaimana pada mamalia
betina (Jafnir, 2004)
II.
METODE
2.1.Alat dan Bahan.
NO
|
Alat
|
Jumlah
|
Bahan
|
Jumlah
|
1
|
Alat bedah
|
1 set
|
Marmut
|
2 Ekor
|
2
|
Baki bedah
|
1 Buah
|
|
|
3
|
Jarum pentul
|
Secukupnya
|
|
|
4
|
Kloroform
|
Secukupnya
|
|
|
2.2. Cara kerja
![]() |
·
Dibius
·
Diletakan di baki bedah

·
Dibedah
·
Diamati
·
Digambar
![]() |
III.
Hasil Pengamatan
No |
Foto |
Keterangan |
Literatur |
1 |
![]() |
|
|
|
|
|
|
2 |
![]() |
|
|
|
|
|
|
3 |
![]() |
|
|
|
|
|
|
4 |
![]() |
|
|
|
|
|
|
5 |
![]() |
|
|
|
|
|
|
6 |
![]() |
|
|
|
|
|
|
7 |
![]() |
|
|
|
|
|
|
8 |
![]() |
|
|
|
|
|
|
9 |
![]() |
|
|
|
|
|
|
10 |
![]() |
|
|
|
|
|
|
11 |
![]() |
|
|
|
|
|
|
12 |
![]() |
|
|
|
|
|
|
13 |
![]() |
|
|
|
|
|
|
14 |
![]() |
|
|
|
|
|
|
IV.
Pembahasan
Klasifikasi dari Marmut (Cavia
cobaya) yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Kelas : Mammalia
Subkelas : Placentalia
Ordo : Rodentia
Subordo : Simplicidentata
Famili : Caviidae
Genus : Cavia
Spesies : Cavia cobaya
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Kelas : Mammalia
Subkelas : Placentalia
Ordo : Rodentia
Subordo : Simplicidentata
Famili : Caviidae
Genus : Cavia
Spesies : Cavia cobaya
Hasil yang diperoleh dari
pengamatan morfologi marmut (Cavia cobaya), bahwa struktur morfologi tubuh
marmut terdiri :
a. Kepala (caput)
Pada bagian caput terdapat rima oris (celah mulut) yang dibatasi oleh labium (bibir) dan terdiri dari labium superior (bibir atas) dan labium inferior (bibir bawah). Di atas mulut terdapat nares anteriores (lubang hidung luar) yang merupakan dua celah condong. Organon visus (mata) dilindungi oleh kelopak mata atas (pelpebrae superior atau frontalis) dan kelopak mata bawah (palpebrae inferior). Di sekitar moncong dan mata terdapat vibrissae berupa rambut-rambut kasar dan panjang. Umumnya memiliki rambut halus, membrane nictitans pindah di sudut dekat hidung dari biji mata atau sering sudah disebut pilica seminularis. Di belakang organon visus terdapat pinna auricularis (daun telinga) sebagai corong dari porus acusticus externa (lubang telinga luar) yang selanjutnya ke alat pendengar.
a. Kepala (caput)
Pada bagian caput terdapat rima oris (celah mulut) yang dibatasi oleh labium (bibir) dan terdiri dari labium superior (bibir atas) dan labium inferior (bibir bawah). Di atas mulut terdapat nares anteriores (lubang hidung luar) yang merupakan dua celah condong. Organon visus (mata) dilindungi oleh kelopak mata atas (pelpebrae superior atau frontalis) dan kelopak mata bawah (palpebrae inferior). Di sekitar moncong dan mata terdapat vibrissae berupa rambut-rambut kasar dan panjang. Umumnya memiliki rambut halus, membrane nictitans pindah di sudut dekat hidung dari biji mata atau sering sudah disebut pilica seminularis. Di belakang organon visus terdapat pinna auricularis (daun telinga) sebagai corong dari porus acusticus externa (lubang telinga luar) yang selanjutnya ke alat pendengar.
b. Leher (cervix)
c. Badan (truncus)
Bagian truncus terdiri atas dada, dan bagian perut. Pada bagian perut di daerah lipatan paha terdapat sepasang puting susu. Bagian-bagian yang lain yaitu:
• Anus, merupakan lubang pelepasan dari saluran pencernaan makanan.
Bagian truncus terdiri atas dada, dan bagian perut. Pada bagian perut di daerah lipatan paha terdapat sepasang puting susu. Bagian-bagian yang lain yaitu:
• Anus, merupakan lubang pelepasan dari saluran pencernaan makanan.
• Lekuk perineum, terletak di depan anus. Tempat
bermuaranya kelenjar perineum yang gatahnya berbau khas dalam merangsang birahi
(hedonic).
• Pada hewan betina terdapat vulva, yaitu daerah alat kelamin betina externa yang dibatasi oleh labium mayor dan labium minor; terdapat clitoris, yang merupakan penis yang rudimenter dan pada kepalanya terdapat lubang urine yang disebut orificium clitoridae; lubang vagina, tempat masuknya penis pada waktu kopulasi yang tentang lewatnya bayi pada saat melahirkan.
• Pada hewan jantan, di daerah perineum terdapat: penis, sebagai alat kopulasi. Ujung penis disebut kepala penis yang ditutupi oleh kulit lepas yang disebut preputium. Pada ujung kepala penis terdapat lubang untuk urine dan sperma yang disebut orificium urethrae. Scrotum atau kantung testis baru tampak jelas bila dilakukan pemijitan pada bagian lateral penis ke arah posterior.
• Pada hewan betina terdapat vulva, yaitu daerah alat kelamin betina externa yang dibatasi oleh labium mayor dan labium minor; terdapat clitoris, yang merupakan penis yang rudimenter dan pada kepalanya terdapat lubang urine yang disebut orificium clitoridae; lubang vagina, tempat masuknya penis pada waktu kopulasi yang tentang lewatnya bayi pada saat melahirkan.
• Pada hewan jantan, di daerah perineum terdapat: penis, sebagai alat kopulasi. Ujung penis disebut kepala penis yang ditutupi oleh kulit lepas yang disebut preputium. Pada ujung kepala penis terdapat lubang untuk urine dan sperma yang disebut orificium urethrae. Scrotum atau kantung testis baru tampak jelas bila dilakukan pemijitan pada bagian lateral penis ke arah posterior.
d. Anggota gerak (Extremitas)
Cavia memiliki anggota gerak depan (extremitas anterior atau cranialis) yang berjari empat dan anggota gerak belakang (extremitas posterior atau caudalis) yang berjari 3.
Ø Extremitas cranialis terdiri dari:
Cavia memiliki anggota gerak depan (extremitas anterior atau cranialis) yang berjari empat dan anggota gerak belakang (extremitas posterior atau caudalis) yang berjari 3.
Ø Extremitas cranialis terdiri dari:
– Brachium (lengan atas) berupa humerus.
– Antibracium (lengan bawah) berupa radius dan ulna.
– Manus (tangan) berupa digiti yang berupa ossa carpalia (tulang pergelangan tangan), ossa metacarpalia (tulang telapak tangan) dan phalangus (ruas jari-jari).
– Cingulum pelvicus berupa tulang pinggul yang menempel secara kokoh ada sacrum dan masing-masing setengah tulang pinggul itu terdiri atas: os ichium (sebelah posterior) dan os pubic (sebelah ventral). Pertemuan ketiga tulang itu membentuk manglokan yang terkenal sebagai anterior dorsalis bersatu secara senyawa, disebelah ventral dibagian vertebrae.
Ø Extremitas caudalis terdiri dari:
– Femur sebagai tungkai atas.
– Crus sebagai tungkai bawah terdiri atas tulang tibia dan fibula.
– Pes (kaki) terdiri atas ossa tersalia (tulang pergelangan tangan), ossa metacarpalia (telapak kaki) dan phalangus (ruas jari-jari). Jari ada yang berfucula (cakar) dan berunggula (telacak).
– Antibracium (lengan bawah) berupa radius dan ulna.
– Manus (tangan) berupa digiti yang berupa ossa carpalia (tulang pergelangan tangan), ossa metacarpalia (tulang telapak tangan) dan phalangus (ruas jari-jari).
– Cingulum pelvicus berupa tulang pinggul yang menempel secara kokoh ada sacrum dan masing-masing setengah tulang pinggul itu terdiri atas: os ichium (sebelah posterior) dan os pubic (sebelah ventral). Pertemuan ketiga tulang itu membentuk manglokan yang terkenal sebagai anterior dorsalis bersatu secara senyawa, disebelah ventral dibagian vertebrae.
Ø Extremitas caudalis terdiri dari:
– Femur sebagai tungkai atas.
– Crus sebagai tungkai bawah terdiri atas tulang tibia dan fibula.
– Pes (kaki) terdiri atas ossa tersalia (tulang pergelangan tangan), ossa metacarpalia (telapak kaki) dan phalangus (ruas jari-jari). Jari ada yang berfucula (cakar) dan berunggula (telacak).
Pada bagian dalam (anatominya) marmut (Cavia
cobaya) hasil pengamatan kami terdapat usus besar (colon) terbagi atas 4 bagian
yaitu colon ascenden yaitu usus yang menghadap ke atas, colon transpersum yaitu
usus yang melintang/ lekukan prepaterium, colon descenden yaitu usus yang
paling ujung berbatasan dengan usus buntu/mengarah ke bawah, dan colon
sigmoedeus yaitu usus yang berhubungan dengan sistem pengeluaran. Dalam tubuh
marmut juga terdapat paru-paru (pulmo); hati; lambung; pankreas; usus halus;
caecum; rectum; jantung yang terdiri dari dua atrium dan dua ventrikel, yang
terbagi terdiri dari 3 bagian yaitu pascodia, fundus, dan paspilorica, penis
dan prepatium (perpanjangan selaput penis/testis); dan anus. Adapun
fungsi-fungsi organ tersebut menjalankan berbagai sistem seperti sistem
pencernaan, sistem sirkulasi, sistem respirasi, sistem ekskresi, sistem
genitalia, antara lain:
a. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan marmut (Cavia cobaya) terdiri dari Traches Digestivus yaitu esophagus, ventriculus, duodenum, intestinum tenue, coecum, taenia, haustra, incisura, intestinum crassum, rectum, dan anus. Dan Glandula Digestoria yang terdiri dari hepar, vesic fellea, pancreas, ductus choleclochus, ductus hepaticus, dan ductus cysticus.
Sistem pencernaan marmut (Cavia cobaya) terdiri dari Traches Digestivus yaitu esophagus, ventriculus, duodenum, intestinum tenue, coecum, taenia, haustra, incisura, intestinum crassum, rectum, dan anus. Dan Glandula Digestoria yang terdiri dari hepar, vesic fellea, pancreas, ductus choleclochus, ductus hepaticus, dan ductus cysticus.
b. Sistem Sirkulasi
Sistem Sirkulasi terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Jantung berbilik empat pada Marmut mempunyai dua atrium dan dua ventrikel yang terpisah secara sempurna. Terdapat sirkulasi ganda (sirkuit sistemik dan pulmoner) yang terdiri atas peredaran darah kecil dan peredaran darah besar. Pengiriman oksigen ke seluruh tubuh akan semakin meningkat karena tidak ada pencampuran darah yang kaya akan oksigen dengan yang miskin oksigen, jadi lebih sempurna dari reptile. Sebagai hewan endotermik, memerlukan lebih banyak oksigen per gram bobot tubuhnya dibandingkan dengan vertebrata lain dengan ukuran tubuh yang sama.
Sistem Sirkulasi terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Jantung berbilik empat pada Marmut mempunyai dua atrium dan dua ventrikel yang terpisah secara sempurna. Terdapat sirkulasi ganda (sirkuit sistemik dan pulmoner) yang terdiri atas peredaran darah kecil dan peredaran darah besar. Pengiriman oksigen ke seluruh tubuh akan semakin meningkat karena tidak ada pencampuran darah yang kaya akan oksigen dengan yang miskin oksigen, jadi lebih sempurna dari reptile. Sebagai hewan endotermik, memerlukan lebih banyak oksigen per gram bobot tubuhnya dibandingkan dengan vertebrata lain dengan ukuran tubuh yang sama.
c. Sistem Respirasi
Sistem ini terdiri dari cor, pulmo, bronchus, trachea, larynx, glandula sublingualis, glandula submandibularis, glandula parotis. Alur-alur hidung mengandung tulang-tulang turbinal yang berkelok-kelok yang memperluas permukaan olfaktori. Laring beratap sebuah epiglottis yang mengandung pita-pita suara. Dua paru-paru masing-masing dalam ruang pleura yang terpisah. Fase aktif dalam pernapasan adalah inspirasi yang diikuti oleh depresi (perataan) dari diafragma dan elevasi dari tulang-tulang iga (dengan gerakan melengkung keluar).
Sistem ini terdiri dari cor, pulmo, bronchus, trachea, larynx, glandula sublingualis, glandula submandibularis, glandula parotis. Alur-alur hidung mengandung tulang-tulang turbinal yang berkelok-kelok yang memperluas permukaan olfaktori. Laring beratap sebuah epiglottis yang mengandung pita-pita suara. Dua paru-paru masing-masing dalam ruang pleura yang terpisah. Fase aktif dalam pernapasan adalah inspirasi yang diikuti oleh depresi (perataan) dari diafragma dan elevasi dari tulang-tulang iga (dengan gerakan melengkung keluar).
d. Sistem Ekskresi
Ginjal berbentuk seperti biji kacang, ruang median ginjal yang disebut pelvis renalis berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter. Dari kandung kemih mengeluarkan uretra yang akan mngeluarkan urin melalui saluran urin. Mammalia dominan sudah memiliki saluran yang terpisah, tidak seperti hewan vertebrata lain yang menggunakan kloaka. Marmut memiliki saluran pembuangan sisa pencernaan melalui anus, urin melalui uretra, dan saluran reproduksi melalui vagina dan penis.
Ginjal berbentuk seperti biji kacang, ruang median ginjal yang disebut pelvis renalis berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter. Dari kandung kemih mengeluarkan uretra yang akan mngeluarkan urin melalui saluran urin. Mammalia dominan sudah memiliki saluran yang terpisah, tidak seperti hewan vertebrata lain yang menggunakan kloaka. Marmut memiliki saluran pembuangan sisa pencernaan melalui anus, urin melalui uretra, dan saluran reproduksi melalui vagina dan penis.
e. Sistem Genitalia
Sistem ini terdiri dari Glandula Mammae, Fermur, Kepala susu, Batang penis, Clitosis, Lekuk perineum, Lubang vagina, Anus, dan Skrotum. Organ genitalia pada marmut betina terditi dari vulva yaitu suatu celah yang dibatasi oleh dua buah bibir , yaitu labium major dan labium minor. Di suatu cranial pada kedua labium tersebut terdapat suatu tonjolan yang disebut clitosis. Sedangkan organ genital pada marmot jantan yaitu penis yang merupakan alat copulation dan scrotum yang berbentuk menyerupai kantung yang di dalamnya terdapat testis.
Sistem ini terdiri dari Glandula Mammae, Fermur, Kepala susu, Batang penis, Clitosis, Lekuk perineum, Lubang vagina, Anus, dan Skrotum. Organ genitalia pada marmut betina terditi dari vulva yaitu suatu celah yang dibatasi oleh dua buah bibir , yaitu labium major dan labium minor. Di suatu cranial pada kedua labium tersebut terdapat suatu tonjolan yang disebut clitosis. Sedangkan organ genital pada marmot jantan yaitu penis yang merupakan alat copulation dan scrotum yang berbentuk menyerupai kantung yang di dalamnya terdapat testis.
1. Morfologi
Tubuh marmot diliputi oleh kulit yang berambut,
yang merupakan ciri khas untuk hewan-hewan mammalia. Batas antara kepala
(caput), leher (cervix), badan (truncus), ekor (caudal) yang rudimenter, dan
anggota gerak (extremitas) terlihat dengan jelas.
a. Kepala (caput)
Pada bagian kepala dapat dijumpai adanya organ-organ berikut: Celah mulut (rima
oris), yang dibatasi oleh bibir (labium) dan terdiri dari bibir atas (labium
superior) yang bercelah dan bibir bawah (labium inferior). Sepasang lubang
hidung luar (nares anteriores). Mata (organon visus), yang dilindungi oleh
kelopak mata atas (palpebrae superior atau frontalis) dan kelopak mata bawah (palpebrae
inferior). Pada sudut anterior mata terdapat membran nictitans. Sepasang
daun telinga (pinna auricularis) dan lubang saluran telinga luar. Di sekitar
moncong dan mata terdapat vibrissae berupa rambut-rambut kasar dan panjang.
b. Badan (truncus)
Bagian ini terdiri atas bagian dada, dan bagian perut. Pada bagian perut di
daerah lipatan paha terhadap seppasang puting susu. Memperhatikan
struktur-struktur berikut: Anus, merupakan lubang pelepasan dari saluran
pencernaan makanan makanan. Lekuk perineum, terletak di depan anus. Tempat
bermuaranya kelenjar perineum yang gatahnya berbau khas dalam merangsang birahi
(hedonic). Pada hewan betina terdapat vulva, yaitu daerah alat kelamin betina
externa yang dibatasi oleh labium mayor dan labium minor; terdapat clitoris,
yang merupakan penis yang rudimenter dan pada kepalanya terdapat lubang urine
yang disebut orificium clitoridae, lubang vagina, tempat masuknya penis pada
waktu kopulasi yang tentang lewatnya bayi pada saat melahirkan. Pada hewan
jantan, di daerah perineum terdapat: penis, sebagai alat kopulasi. Ujung penis
disebut kepala penis yang ditutupi oleh kulit lepas yang disebut preputium.
Pada ujung kepala penis terdapat lubang untuk urine dan sperma yang disebut
orificium urethrae. Scrotum atau kantung testis baru tampak jelas bila
dilakukan pemijitan pada bagian lateral penis ke arah posterior.
c. Anggota gerak
berpasangan (extremitas). Hamster memiliki anggota gerak depan (extremitas
anterior) yang berjari lima, dan anggota gerak belakang (extremitas posterior)
yang berjari 5.
2. Anatomi
Pada bagian dalam (anatomi) marmut (Cavia cobaya)
terdapat usus besar (colon) terbagi atas 4 bagian yaitu colon ascenden yaitu
usus yang menghadap ke atas, colon transpersum yaitu usus yang melintang/
lekukan prepaterium, colon descenden yaitu usus yang paling ujung berbatasan
dengan usus buntu/mengarah ke bawah, dan colon sigmoedeus yaitu usus yang
berhubungan dengan sistem pengeluaran. Dalam tubuh marmut juga terdapat
paru-paru (pulmo), hati, lambung, pankreas, usus halus, caecum, rectum, jantung
yang terdiri dari dua atrium dan dua ventrikel, yang terbagi terdiri dari 3
bagian yaitu pascodia, fundus, dan paspilorica, penis dan prepatium
(perpanjangan selaput penis/testis), dan anus. Adapun fungsi-fungsi organ
tersebut menjalankan berbagai sistem seperti sistem pencernaan, sistem
sirkulasi, sistem respirasi, sistem ekskresi, sistem genitalia, sistem saraf,
dan sistem otot antara lain:
a.
Sistem Pencernaan
Sistem
pencernaan marmut (Cavia cobaya) terdiri dari Traches Digestivus yaitu
esophagus, ventriculus, duodenum, intestinum tenue, coecum, taenia, haustra,
incisura, intestinum crassum, rectum, dan anus. Dan Glandula Digestoria yang
terdiri dari hepar, vesic fellea, pancreas, ductus choleclochus, ductus
hepaticus, dan ductus cysticus.
b. Sistem Sirkulasi
Sistem
Sirkulasi terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Jantung berbilik empat pada
Mammalia mempunyai dua atrium dan dua ventrikel yang terpisah secara sempurna.
Terdapat sirkulasi ganda (sirkuit sistemik dan pulmoner) yang terdiri atas
peredaran darah kecil dan peredaran darah besar. Pengiriman oksigen ke seluruh
tubuh akan semakin meningkat karena tidak ada pencampuran darah yang kaya akan
oksigen dengan yang miskin oksigen, jadi lebih sempurna dari reptile. Sebagai
hewan endotermik, memerlukan lebih banyak oksigen per gram bobot tubuhnya
dibandingkan dengan vertebratalain dengan ukuran tubuh yang sama.
c.
Sistem Respirasi
Sistem ini
terdiri dari cor, pulmo, bronchus, trachea, larynx, glandula sublingualis,
glandula submandibularis, glandula parotis. Alur-alur hidung mengandung
tulang-tulang turbinal yang berkelok-kelok yang memperluas permukaan olfaktori.
Laring beratap sebuah epiglottis yang mengandung pita-pita suara. Dua paru-paru
masing-masing dalam ruang pleura yang terpisah. Fase aktif dalam pernapasan
adalah inspirasi yang diikuti oleh depresi (perataan) dari diafragma dan
elevasi dari tulang-tulang iga (dengan gerakan melengkung keluar).
d. Sistem Ekskresi
Ginjal berbentuk
seperti biji kacang, ruang median ginjal yang disebut pelvis renalis
berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter. Dari kandung kemih
mengeluarkan uretra yang akan mngeluarkan urin melalui saluran urin. Mammalia
dominan sudah memiliki saluran yang terpisah, tidak seperti hewan vertebrata
lain yang menggunakan kloaka. Mammalia memiliki saluran pembuangan sisa
pencernaan melalui anus, urin melalui uretra, dan saluran reproduksi melalui
vagina dan penis.
e. Sistem Genitalia
Sistem ini
terdiri dari Glandula Mammae, Fermur, Kepala susu, Batang penis, Clitosis,
Lekuk perineum, Lubang vagina, Anus, dan Skrotum. Organ genitalia pada marmut
betina terditi dari vulva yaitu suatu celah yang dibatasi oleh dua buah bibir ,
yaitu labium major dan labium minor. Di suatu cranial pada kedua labium
tersebut terdapat suatu tonjolan yang disebut clitosis. Sedangkan organ genital
pada marmut yantan yaitu penis yang merupakan alat copulation dan scrotum yang
berbentuk menyerupai kantung yang di dalamnya terdspat testis
V.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang diperoleh,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Tubuhnya diliputi oleh kulit yang berambut. Marmut
mempunyai telinga yang pendek dan tidak memiliki ekor. Pada bagian dalam
(anatominya) marmut (Cavia cobaya) hasil pengamatan kami terdapat usus besar
(colon) terbagi atas 4 bagian yaitu colon ascenden yaitu usus yang menghadap ke
atas, colon transpersum yaitu usus yang melintang/ lekukan prepaterium, colon
descenden yaitu usus yang paling ujung berbatasan dengan usus buntu/mengarah ke
bawah, dan colon sigmoedeus yaitu usus yang berhubungan dengan sistem
pengeluaran. Dalam tubuh marmut juga terdapat paru-paru (pulmo); hati; lambung;
pankreas; usus halus; caecum; rectum; jantung yang terdiri dari dua atrium dan
dua ventrikel, yang terbagi terdiri dari 3 bagian yaitu pascodia, fundus, dan
paspilorica, penis dan prepatium (perpanjangan selaput penis/testis); dan anus.
Adapun fungsi-fungsi organ tersebut menjalankan berbagai sistem seperti sistem pencernaan,
sistem sirkulasi, sistem respirasi, sistem ekskresi, sistem genitalia, dll.
Komentar
Posting Komentar